..........
Pertempuran
memang sudah berakhir. Namun, bukanlah suatu alasan bagi shinigami
untuk lega. Tak ada waktu untuk bersyukur untuk kehidupan yang masih
mereka rasakan untuk saat ini. Tak a
da
jaminan bila serangan tak akan pernah datang kembali, tak ada yang tahu
kapan serangan yang lebih dahsyat akan menyapa mereka. Tiada yang
melarang mereka tersenyum untuk saat ini. Namun, musuh masih mengintai
dengan tawa liciknya.
...
..
.
Beralih ke atas Seireite, dimensi berbeda tempat dimana shinigami biasa menapakkan kakinya. Tempat yang jauh lebih agung dari Seireite, bahkan, perlu lima pelindung yang jauh lebih kuat dari para anggota Gotei 13 yang pernah menjabat. Dentuman pilar suci terdengar begitu nyaring menghantam lantai istana raja roh. Berterima kasihlah pada sang Shiba, karena kemampuannya, mereka bisa kembali berdiri di tempat yang seharusnya. Para Royal Guard ini tak lagi lima orang, mereka membawa empat tumpangan lainnya, Byakuya, Renji dan Rukia yang terluka dan seorang shinigami pengganti berambut orange, Kurosaki Ichigo.
"Jadi ini Reioukyuu..." Gumam Ichigo pelan setelah menatap tempat yang begitu asing baginya.
"Benar!" Ucap sang Bonze, salah satu anggota Royal Guard yang memiliki kepala botak menghentikan langkah kakinya dan berbalik menatap ichigo. "Kau harusnya bangga! Biasanya, shinigami biasa tak diperbolehkan ke sini! Yah, Walaupun kurang tepat juga menyebutmu "shinigami biasa"
"Ini tempat yang susah payah Aizen coba untuk masuki..." Hati Ichigo membesit, namun tiba-tiba tentang sesuatu, tentang tujuan sang mantan taichou divisi lima itu, yang membuat dirinya berbuat sejauh itu. "Se... Sebentar! Bukannya kita seharusnya cuma bisa masuk Reioukyuu dengan Ouken?! Kapan kau menggunakannya?!"
"Ada di sini." Sang Bonze kembali menghentikan langkah kakinya, berbalik ke arah Ichigo sembali menunjukkan lengan kekarnya. "Ouken dibentuk dari kekuatan Reiou, yang diberikan pada orang-orang yang dia pilih sebagai anggota Zerobantai. Ouken adalah tulang-tulang kami. dengan kata lain ada dua cara untuk masuk Reioukyuu. Pertama bisa dengan membiarkan kau masuk dengan seizin kami, atau kau bisa mencoba membuat Ouken, seperti yang Aizen lakukan maksudku begini Aizen mencoba untuk "Membuat" salah satu dari kami dengan reijutsu-nya."
"Membuat kehidupan, membunuh sang raja dan mengambil tahta ketuhanan, tidak salah lagi, Sousuke Aizen, adalah perwujudan iblis." Ucap seseorang yang lain menimpali, Shuutara. "Namun harap ingat, Kurosaki Ichigo. Para Quincy itu tiada lain jauh lebih iblis daripada Aizen."
...
..
.
"Siip! Diam di sana! Jangan bergerak!!" Ucap sang Royal Guard dengan gaya yang sangat berbeda itu, dengan rambut panjang yang menjulur ke depan, mulutnya selalu terlihat menggigit sesuatu semacam lidi. "Baiklah, Bersiaplah meluncur di atas langit yang indah!Jangan bergerak! Nanti kau bisa mati."
Ichigo sudah berdiri di atas sebuah lingkaran. Dia sama sekali tak mengerti apa yang akan dilakukan pada dirinya itu. Sang Royal Guard dengan penampilan seperti yakuza itu sudah bersiap mengayunkan tangannya, memukul sebuah tombol dengan palu raksasa. "Siaaaap!Terbanglah men..."
"Tunggu... Tunggu tunggu tunggu!" Teriak Ichigo tidak yakin.
"Apaan?"
"Apanya yang "apaan"?! Bukannya harusnya kau menjelaskan dulu?! Kau mau mengirimku ke mana?! Apa aku akan bertemu Reiou?!"
"Haaa?! Kau tolol ya?! Mana mungkin rakyat jelata macam kau bakal bertemu Reiou--" Lalu kemudian sebuah tangan besar sudah menampar kepalanya dari belakang. "ADOOOOH!!!!!!"
"Jelaskan yang benar!" Ucap Kirio sambil tersnyum dengan wajah tanpa dosa. "Dengar baik-baik. Meskipun "Reioukyuu" adalah nama yang digunakan untuk menyebut seluruh tempat ini. Tapi sebenarnya kita masih di atas "Reioukyuu Ometesando"*, jalan masuk untuk ke istana yang sebenarnya. Kalau kau melihat di ujung tempat ini, ada bangunan yang kelihatan seperti kepompong raksasa.Itulah kastil yang sesungguhnya, Daireioukyuu, tempat tinggal Reiou. Selain itu..." Tangan besarnya sekarang menunjuk pada sesuatu seperti piringan yang mengambang di udara. " Lima piringan yang melayang itu adalah tempat markas Zerobantai. Istana kami sendiri. Terdapat sebuah kota di tiap piringan tersebut. Reiou mempercayakan perlindungan tiap kota pada kami."
"Sebuah kota..." Ucap Ichigo sedikit tak pengerti.
"Pertama-tama..." Potong sang Yakuza dengan nada nyaringnya. "Kalian akan menginjakkan kaki di atas "Kirinden"-ku!* Kalian semua!"
*) Istana Kirin, Kirin adalah makhluk legenda di mitologi Jepang. Semacam kuda dari petir.
.
..
...
Ichigo kini sudah berada disalah satu kota yang menjadi tanggung jawab salah satu anggota Royal Guard. Tempat yang sangat sulit untuk dideskripkan berada diatas piring melayang itu. Sebuah pemandian air panas raksasa dengan tembok yang mengalirkan air bak air terjun di sekelilingnya. Sebuah potongan bambu raksasa juga pasti akan memikat mata bila kita berada di sana, menimbukan dentuman keras saat bambu itu terisi penuh oleh air hangat, sebuah suara berisik yang dapat mengganggu ketenangan saat berdantai menikmati hangatnya air itu.
Ichigo dan Royal Guar berpenampilan Yakuza itu sudah berada di sana, menanggalkan pakaian mereka dan berendam mamanjakan tubuhnya seolah tiada beban yang mereka pikirkan.
"BERISIK!!!" Teriak Ichigo ketika telinganya ternganggu oleh dentuman bambu raksasa di sampingnya. "Tapi itu bukan yang paling menyebalkan!! Apa-apaan ini?! Kenapa kita di sini?!"
"Woi, jangan teriak-teriak. Dan awas handukmu lepas..." Ucap sang Yakuza santai.
" Kenapa kita bersantai di pemandian air panas begini?! Untuk apa aku dibawa ke sini?!"
"Ha? Bukannya jelas? Ini penyembuhan dengan pemandian air panas." Balasnya dengan nada yang tak berubah. Tiba-tiba sebuah kepala mengambang di dekatnya. Iya, Ichigo kenal betul siapa itu. Sang Rokubantai Taichou, Kuchiki Byakuya juga berada diantara mereka. Tubuhnya masih dibalut oleh perban seperti terakhir terlihat. Namun, sang Yakuza langsung meninju kepala bangsawan terhormat itu kembali ke dalam air dengan begitu santainya, seolah sang taichou itu hanyalah mainan tak berharga baginya. "Oh. Harusnya jangan mengambang."
"Byakuya?!" Ucap Ichigo sedikit sadar. "Sebentar!! Kenapa kau menenggelamkannya?! Dia bisa mati!! Dan... kapan dia kau masukkan ke situ?!"
"Berisik..." Ucap Yakuza tak senang dengan protes Ichigo. Lalu tangannya mengangkat kepala yang lain dengan ekspresi wajah seseorang yang berteriak `Kejuuutan..` di saat ulang tahun temannya. "Bukan cuma Byakuya juga."
"Renji juga?!" Ucap Ichigo tak mengerti. "Dan kau mengangkatnya seperti nanas?!"
Kemudian Ichigo berbalik seolah mendapatkan petunjuk bila dirinya akan memperoleh kejutan yang lain. Benar saja, dibelakangnya terlihat Rukia yang mengapung dengan bokongnya yang mencuat ke atas air, seolah tertulis `inilah bokong terbaik yang pernah ada di Soul Society.`
"Bahkan Rukia?!"
"Bokongnya kelihatan seperti persik, ya?"
"DIAAAM!!!"
"Kalau tak ada yang mau kau bicarakan, diamlah. Dengan membiarkan mereka di dalam air..." Ucap sang Yakuza dengan nada sedikit serius. "Reiatsu mereka yang terluka diperas keluar bersama dengan darah mereka."
"Reiatsu yang terluka?"
"Bisa lihat pemandian air panas warna merah di sana?" Telunjuknya menunjuk pada sebuah kolam kecil dengan air berwarna merah yang mendidih. Di dekatnya terdapat sebuah papan kecil memanjang dengan tulisan `Kolam Neraka Berdarah`
"Ketimbang "pemandian air panas", yang kulihat justru "Kolam Neraka Berdarah"..." Ucap Ichigo.
"Ya, memang papannya tulisannya begitu." Ucap Yakuza tak mengerti. Tangannya langsung mengangkat tubuh Byakuya yang sedari tadi tenggelam, kemudian menatap kolam berwarna merah itu dengan seksama seolah tulisan di papan itu terbaca `Ayo lemparkan tubuh selanjutnya`, setidaknya begitu menurutnya.
"Hiaaat!" Benar saja, tubuh bangsawan itu langsung dia lempar ke arah kolam yang cukup jauh dari tempatnya berendam itu. Tubuhnya tanpa dosa menghempaskan taichou terhormat itu begitu saja. Tubuh bangsawan itu berputar dengan indahnya di atas udara, bak mobil-mobilan yang dilempar anak kecil, sebelum tercebur dengan begitu mantapnya ke pemandian mendidih itu.
"WOI!!" Teriak Ichigo tidak terima. "Gila ya?! Dia bisa mati!!"
"Sudah kubilang, diam!!" Bentak Yakuza juga tak terima. " Darahnya diserap di tulang tengkorak putih ini dan diisi lagi di kolam neraka berdarah. Dengan mengulang-ngulang beberapa kali, darah dan reiatsu yang sudah membusuk diserap dan diganti dengan yang ada di pemandian ini. Ini teknik penyembuhanku!"
"Apa cara ini..."
"Kau... Bukannya murid Urahara Kisuke?"
"Bu... Siapa yang bilang begitu?!"
" Di "tempat main" Shihouin Yoruichi. Kau lihat ada pemandian air panas yang aneh, 'kan?"
Sesaat memori Ichigo menjalar mencari sesuatu. Iya, masih ada dalam memorinya tentang onsen aneh tempat dirinya beristirahat saat latihan bankai bersama Yoruichi waktu dia dan kawan-kawannya masuk Soul Society pertama kali.
"Urahara Kisuke membuat pemandian itu setelah berkali-kali menganalisis air di pemandianku." Ucap Kirinji Tenjirou, sang Iblis Pemandian Air Panas, nama asli Royal Guard yang memiliki penampilan seperti Yakuza ini.
"Woi!! Sudah kubilang jangan sampai handukmu lepas!!" Bentaknya kembali pada Ichigo.
"Oh?! Maaf, maaf."
"Jangan cuma minta maaf! Kalau tak ditaruh di atas kepala, reiatsu-mu bakal bocor dan kau akan mati!!"
"Eeh?!"
...
..
.
Di tempat lain, di Daireioukyuu, tempat sang Raja Roh terdiam, sepertinya terjadi sesuatu. Terdapat sebuah cahaya yang bersinar cukup terang membungkus seorang tubuh laiknya manusia. Seseorang berada di sana, bersimpuh sujud menunjukkan segala penghormatan yang agung bagi sosok yang melayang di depannya.
"Apakah anda sudah bangun?" Ucapannya halus, penuh rasa hormat yang meluncur dari pengucapannya. "Reiou-sama."
Sang Reiou membuka kedua kelopak matanya. Tak ada pupil bulat yang menatap di sana. Sebuah pandangan kosong bagi seorang Raja. Sosok yang tak bisa ditebak bila hanya pertama kali melihatnya. Sang Reiou, Raja roh agung, sesuatu yang sangat penting untuk kehidupan Soul Society, kini telah menampakkan dirinya yang sebenarnya.
__________ Trans : Xaliber [English : Mangapanda, Mangastream]
___________ Deskrip : Angoez.
...
..
.
Beralih ke atas Seireite, dimensi berbeda tempat dimana shinigami biasa menapakkan kakinya. Tempat yang jauh lebih agung dari Seireite, bahkan, perlu lima pelindung yang jauh lebih kuat dari para anggota Gotei 13 yang pernah menjabat. Dentuman pilar suci terdengar begitu nyaring menghantam lantai istana raja roh. Berterima kasihlah pada sang Shiba, karena kemampuannya, mereka bisa kembali berdiri di tempat yang seharusnya. Para Royal Guard ini tak lagi lima orang, mereka membawa empat tumpangan lainnya, Byakuya, Renji dan Rukia yang terluka dan seorang shinigami pengganti berambut orange, Kurosaki Ichigo.
"Jadi ini Reioukyuu..." Gumam Ichigo pelan setelah menatap tempat yang begitu asing baginya.
"Benar!" Ucap sang Bonze, salah satu anggota Royal Guard yang memiliki kepala botak menghentikan langkah kakinya dan berbalik menatap ichigo. "Kau harusnya bangga! Biasanya, shinigami biasa tak diperbolehkan ke sini! Yah, Walaupun kurang tepat juga menyebutmu "shinigami biasa"
"Ini tempat yang susah payah Aizen coba untuk masuki..." Hati Ichigo membesit, namun tiba-tiba tentang sesuatu, tentang tujuan sang mantan taichou divisi lima itu, yang membuat dirinya berbuat sejauh itu. "Se... Sebentar! Bukannya kita seharusnya cuma bisa masuk Reioukyuu dengan Ouken?! Kapan kau menggunakannya?!"
"Ada di sini." Sang Bonze kembali menghentikan langkah kakinya, berbalik ke arah Ichigo sembali menunjukkan lengan kekarnya. "Ouken dibentuk dari kekuatan Reiou, yang diberikan pada orang-orang yang dia pilih sebagai anggota Zerobantai. Ouken adalah tulang-tulang kami. dengan kata lain ada dua cara untuk masuk Reioukyuu. Pertama bisa dengan membiarkan kau masuk dengan seizin kami, atau kau bisa mencoba membuat Ouken, seperti yang Aizen lakukan maksudku begini Aizen mencoba untuk "Membuat" salah satu dari kami dengan reijutsu-nya."
"Membuat kehidupan, membunuh sang raja dan mengambil tahta ketuhanan, tidak salah lagi, Sousuke Aizen, adalah perwujudan iblis." Ucap seseorang yang lain menimpali, Shuutara. "Namun harap ingat, Kurosaki Ichigo. Para Quincy itu tiada lain jauh lebih iblis daripada Aizen."
...
..
.
"Siip! Diam di sana! Jangan bergerak!!" Ucap sang Royal Guard dengan gaya yang sangat berbeda itu, dengan rambut panjang yang menjulur ke depan, mulutnya selalu terlihat menggigit sesuatu semacam lidi. "Baiklah, Bersiaplah meluncur di atas langit yang indah!Jangan bergerak! Nanti kau bisa mati."
Ichigo sudah berdiri di atas sebuah lingkaran. Dia sama sekali tak mengerti apa yang akan dilakukan pada dirinya itu. Sang Royal Guard dengan penampilan seperti yakuza itu sudah bersiap mengayunkan tangannya, memukul sebuah tombol dengan palu raksasa. "Siaaaap!Terbanglah men..."
"Tunggu... Tunggu tunggu tunggu!" Teriak Ichigo tidak yakin.
"Apaan?"
"Apanya yang "apaan"?! Bukannya harusnya kau menjelaskan dulu?! Kau mau mengirimku ke mana?! Apa aku akan bertemu Reiou?!"
"Haaa?! Kau tolol ya?! Mana mungkin rakyat jelata macam kau bakal bertemu Reiou--" Lalu kemudian sebuah tangan besar sudah menampar kepalanya dari belakang. "ADOOOOH!!!!!!"
"Jelaskan yang benar!" Ucap Kirio sambil tersnyum dengan wajah tanpa dosa. "Dengar baik-baik. Meskipun "Reioukyuu" adalah nama yang digunakan untuk menyebut seluruh tempat ini. Tapi sebenarnya kita masih di atas "Reioukyuu Ometesando"*, jalan masuk untuk ke istana yang sebenarnya. Kalau kau melihat di ujung tempat ini, ada bangunan yang kelihatan seperti kepompong raksasa.Itulah kastil yang sesungguhnya, Daireioukyuu, tempat tinggal Reiou. Selain itu..." Tangan besarnya sekarang menunjuk pada sesuatu seperti piringan yang mengambang di udara. " Lima piringan yang melayang itu adalah tempat markas Zerobantai. Istana kami sendiri. Terdapat sebuah kota di tiap piringan tersebut. Reiou mempercayakan perlindungan tiap kota pada kami."
"Sebuah kota..." Ucap Ichigo sedikit tak pengerti.
"Pertama-tama..." Potong sang Yakuza dengan nada nyaringnya. "Kalian akan menginjakkan kaki di atas "Kirinden"-ku!* Kalian semua!"
*) Istana Kirin, Kirin adalah makhluk legenda di mitologi Jepang. Semacam kuda dari petir.
.
..
...
Ichigo kini sudah berada disalah satu kota yang menjadi tanggung jawab salah satu anggota Royal Guard. Tempat yang sangat sulit untuk dideskripkan berada diatas piring melayang itu. Sebuah pemandian air panas raksasa dengan tembok yang mengalirkan air bak air terjun di sekelilingnya. Sebuah potongan bambu raksasa juga pasti akan memikat mata bila kita berada di sana, menimbukan dentuman keras saat bambu itu terisi penuh oleh air hangat, sebuah suara berisik yang dapat mengganggu ketenangan saat berdantai menikmati hangatnya air itu.
Ichigo dan Royal Guar berpenampilan Yakuza itu sudah berada di sana, menanggalkan pakaian mereka dan berendam mamanjakan tubuhnya seolah tiada beban yang mereka pikirkan.
"BERISIK!!!" Teriak Ichigo ketika telinganya ternganggu oleh dentuman bambu raksasa di sampingnya. "Tapi itu bukan yang paling menyebalkan!! Apa-apaan ini?! Kenapa kita di sini?!"
"Woi, jangan teriak-teriak. Dan awas handukmu lepas..." Ucap sang Yakuza santai.
" Kenapa kita bersantai di pemandian air panas begini?! Untuk apa aku dibawa ke sini?!"
"Ha? Bukannya jelas? Ini penyembuhan dengan pemandian air panas." Balasnya dengan nada yang tak berubah. Tiba-tiba sebuah kepala mengambang di dekatnya. Iya, Ichigo kenal betul siapa itu. Sang Rokubantai Taichou, Kuchiki Byakuya juga berada diantara mereka. Tubuhnya masih dibalut oleh perban seperti terakhir terlihat. Namun, sang Yakuza langsung meninju kepala bangsawan terhormat itu kembali ke dalam air dengan begitu santainya, seolah sang taichou itu hanyalah mainan tak berharga baginya. "Oh. Harusnya jangan mengambang."
"Byakuya?!" Ucap Ichigo sedikit sadar. "Sebentar!! Kenapa kau menenggelamkannya?! Dia bisa mati!! Dan... kapan dia kau masukkan ke situ?!"
"Berisik..." Ucap Yakuza tak senang dengan protes Ichigo. Lalu tangannya mengangkat kepala yang lain dengan ekspresi wajah seseorang yang berteriak `Kejuuutan..` di saat ulang tahun temannya. "Bukan cuma Byakuya juga."
"Renji juga?!" Ucap Ichigo tak mengerti. "Dan kau mengangkatnya seperti nanas?!"
Kemudian Ichigo berbalik seolah mendapatkan petunjuk bila dirinya akan memperoleh kejutan yang lain. Benar saja, dibelakangnya terlihat Rukia yang mengapung dengan bokongnya yang mencuat ke atas air, seolah tertulis `inilah bokong terbaik yang pernah ada di Soul Society.`
"Bahkan Rukia?!"
"Bokongnya kelihatan seperti persik, ya?"
"DIAAAM!!!"
"Kalau tak ada yang mau kau bicarakan, diamlah. Dengan membiarkan mereka di dalam air..." Ucap sang Yakuza dengan nada sedikit serius. "Reiatsu mereka yang terluka diperas keluar bersama dengan darah mereka."
"Reiatsu yang terluka?"
"Bisa lihat pemandian air panas warna merah di sana?" Telunjuknya menunjuk pada sebuah kolam kecil dengan air berwarna merah yang mendidih. Di dekatnya terdapat sebuah papan kecil memanjang dengan tulisan `Kolam Neraka Berdarah`
"Ketimbang "pemandian air panas", yang kulihat justru "Kolam Neraka Berdarah"..." Ucap Ichigo.
"Ya, memang papannya tulisannya begitu." Ucap Yakuza tak mengerti. Tangannya langsung mengangkat tubuh Byakuya yang sedari tadi tenggelam, kemudian menatap kolam berwarna merah itu dengan seksama seolah tulisan di papan itu terbaca `Ayo lemparkan tubuh selanjutnya`, setidaknya begitu menurutnya.
"Hiaaat!" Benar saja, tubuh bangsawan itu langsung dia lempar ke arah kolam yang cukup jauh dari tempatnya berendam itu. Tubuhnya tanpa dosa menghempaskan taichou terhormat itu begitu saja. Tubuh bangsawan itu berputar dengan indahnya di atas udara, bak mobil-mobilan yang dilempar anak kecil, sebelum tercebur dengan begitu mantapnya ke pemandian mendidih itu.
"WOI!!" Teriak Ichigo tidak terima. "Gila ya?! Dia bisa mati!!"
"Sudah kubilang, diam!!" Bentak Yakuza juga tak terima. " Darahnya diserap di tulang tengkorak putih ini dan diisi lagi di kolam neraka berdarah. Dengan mengulang-ngulang beberapa kali, darah dan reiatsu yang sudah membusuk diserap dan diganti dengan yang ada di pemandian ini. Ini teknik penyembuhanku!"
"Apa cara ini..."
"Kau... Bukannya murid Urahara Kisuke?"
"Bu... Siapa yang bilang begitu?!"
" Di "tempat main" Shihouin Yoruichi. Kau lihat ada pemandian air panas yang aneh, 'kan?"
Sesaat memori Ichigo menjalar mencari sesuatu. Iya, masih ada dalam memorinya tentang onsen aneh tempat dirinya beristirahat saat latihan bankai bersama Yoruichi waktu dia dan kawan-kawannya masuk Soul Society pertama kali.
"Urahara Kisuke membuat pemandian itu setelah berkali-kali menganalisis air di pemandianku." Ucap Kirinji Tenjirou, sang Iblis Pemandian Air Panas, nama asli Royal Guard yang memiliki penampilan seperti Yakuza ini.
"Woi!! Sudah kubilang jangan sampai handukmu lepas!!" Bentaknya kembali pada Ichigo.
"Oh?! Maaf, maaf."
"Jangan cuma minta maaf! Kalau tak ditaruh di atas kepala, reiatsu-mu bakal bocor dan kau akan mati!!"
"Eeh?!"
...
..
.
Di tempat lain, di Daireioukyuu, tempat sang Raja Roh terdiam, sepertinya terjadi sesuatu. Terdapat sebuah cahaya yang bersinar cukup terang membungkus seorang tubuh laiknya manusia. Seseorang berada di sana, bersimpuh sujud menunjukkan segala penghormatan yang agung bagi sosok yang melayang di depannya.
"Apakah anda sudah bangun?" Ucapannya halus, penuh rasa hormat yang meluncur dari pengucapannya. "Reiou-sama."
Sang Reiou membuka kedua kelopak matanya. Tak ada pupil bulat yang menatap di sana. Sebuah pandangan kosong bagi seorang Raja. Sosok yang tak bisa ditebak bila hanya pertama kali melihatnya. Sang Reiou, Raja roh agung, sesuatu yang sangat penting untuk kehidupan Soul Society, kini telah menampakkan dirinya yang sebenarnya.
__________ Trans : Xaliber [English : Mangapanda, Mangastream]
___________ Deskrip : Angoez.
By : Bleach Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar