Hasil interview terbaru tentang serial Bleach dengan sang pengarang "Tite Kubo"
Di hari ketiga, 16 Maret 2013, pada acara yang diselenggarakan di “Leipziger Buchmesse”, Leipzig, Saxon, Jerman (stand E600, “The Black Sofa”) ini, tepat pada pukul 12:45-13:45 waktu setempat, Kubo Tite mendapatkan kesempatan untuk menjawab beberapa pertanyaan.
Rangkaian pertanyaannya berasal dari pengguna forum Tokyopop yang berasal dari Jerman dan ditanyakan oleh pemimpin penerbit Dr. Joachim Kaps melalui penerjemah. Jawaban dari Kubo juga melalui penerjemah yang sama.
Berikut adalah hasil wawancara dengan Pria kelahiran Hiroshima itu.
Joachim Kaps: “Apakah Anda pernah menduga BLEACH akan sepopuler ini?”
Tite Kubo: “Aku tidak pernah bertujuan membuat manga yang bisa jadi populer. Aku cuma ingin menggambar cerita yang ingin kugambar.”
Jo Kaps: “Apakah ada karakter yang sulit digambar?”
Kubo: “Ichigo sangat sulit digambar.”
Jo Kaps: “Sulitnya bagaimana?”
Kubo: “Semuanya sulit.” (*tertawa*)
Jo Kaps: “Kalau begitu, apakah menurut Anda, Anda telah membuat desain yang buruk [bagi Ichigo]?”
Kubo: “Yah…” (*kelihatan berpikir*) “Aku selalu bertanya-tanya, kenapa Ichigo begitu sering tampil.”
Jo Kaps: “Karena dia tokoh utamanya?”
Kubo: “Mungkin juga.” (*tertawa*)
Jo Kaps: “Ngomong-ngomong desain, pernahkah Anda mendesain karakter yang bukan dibuat untuk BLEACH? Mungkin karakter untuk game orang lain?”
Kubo: “Itu terlalu sulit bagiku, karena aku tak pandai menebak-nebak pikiran orang lain tentang karakternya. Lebih gampang kalau pola pikir orang itu mirip denganku.”
Jo Kaps: “Kalau menggambar, apakah Anda menggunakan alat lain selain copic?”
Kubo: “Yah, kadang aku mencampurnya dengan pensil warna, sedikit. Tapi aku tak pernah menggunakan komputer, berhubung aku tak begitu berpengalaman pakai komputer.”
Jo Kaps: “Banyak pembaca yang bertanya-tanya kenapa Anda sering menggambar latar belakang (background pada panel komik) yang minimalis atau bahkan tak ada sama sekali, dan justru lebih memusatkan perhatian pada karakternya.”
Kubo: “Latar belakang mengalihkan perhatian pembaca dari apa yang terjadi di dalam karakternya. Tiap kali aku tidak menggambar latar belakang, tujuannya adalah untuk membiarkan pembaca melihat apa yang ada di dalam hati sang karakter.”
Jo Kaps: “Selain manga, Anda juga senang mendengarkan musik. Tapi kalau Anda harus memilih…”
Kubo: “Aku tak akan pernah bisa mengorbankan manga.” (Penonton bersorak)
Jo Kaps: “Beberapa pembaca bilang Anda biasanya mendengarkan musik sambil menggambar. Benarkah?”
Kubo: “Benar.”
Jo Kaps: “Dan musiknya biasanya sesuai dengan adegannya? Semacam, musik yang tenang ketika karakternya sedang bergulat dalam pikirannya, atau musik rock ketika sedang ada pertarungan?” (Penonton tertawa)
Kubo: “Kadang. Musiknya lebih berguna menyemangati diriku ketimbang untuk kugunakan supaya sesuai dengan adegannya. Kadang aku mendengarkan musik-musik yang tenang ketika menggambar pertarungan, dan kadang aku mendengarkan musik yang keras.”
Jo Kaps: “Banyak mangaka (pembuat manga) punya asisten yang membantu mengerjakan tugas yang banyak. Apakah anda punya?”
Kubo: “Ya, ada empat orang.”
Jo Kaps: “Bagaimana pembagian kerjanya?”
Kubo: “Asistenku yang membuat [...] dan latar belakang.” (Catatan: Aku tak bisa memahami penerjemahnya. Dia bilang sesuatu tentang garis.)
Jo Kaps: “Apakah ada sesuatu yang Anda tak pernah perbolehkan untuk digambar asisten? Sesuatu yang Anda ingin gambar sendiri?”
Kubo: (*tersenyum*) “Ledakan dan efek-efek lain. Yang semacam itu mencerminkan emosi karakternya.”
Jo Kaps: “BLEACH dipenuhi berbagai bahasa yang berbeda. Quincy berbahasa Jerman, dan Arrancar berbahasa Spanyol. Fullbringer berbahasa Inggris. Kenapa?”
Kubo: “Soal Arrancar, aku merasa bahasa Spanyol terdengar sangat berhasrat dan sedikit erotis, sesuai dengan gaya hidup mereka yang liar. Lalu bahasa Jerman terdengar dingin, keras, dan kaku, sangat sesuai dengan metode Quincy yang blak-blakan. Aku juga ingin menggunakan bahasa Perancis nanti, karena terdengar sangat elegan. Tapi aku belum tahu bagaimana memasukannya dalam cerita.”
Jo Kaps: “Kurasa sekarang sudah saatnya menggambar, ya ‘kan?”
Kubo: “Baik. Apa yang kalian ingin kugambar?”
Rekan Kubo memilih empat orang dari penonton, setiap orang memilih satu karakter dari BLEACH. Hitsugaya setelah-timeskip dan Nel mode anak-anak (penonton lain kecewa, maunya melihat Nel yang dewasa) adalah dua pilihan pertama. Kubo menggambarnya begini: Nel yang menangis menempel pada bahu kiri Hitsugaya yang merasa sangat terganggu. Hitsugaya berdiri agak menyamping, menengok ke arah Nel.Pasangan selanjutnya adalah Ulquiorra (yang membuat penonton lain bersorak ‘huuu’ pada perempuan yang memilihnya) dan Yoruichi (penonton bertepuk tangan dengan semangat). Kubo menggambar Yoruichi di pojok kanan bawah, melompat dari salah satu pilar merah raksasa Hueco Mundo yang sedang jatuh, dan melihat ke arah belakang bahu kanannya dengan wajah galak. Ulquiorra melompat mengejarnya, tangan kanannya mencoba menggapai punggung Yoruichi.Jo Kaps: “Keren sekali. Sekarang mari kembali ke topik obrolan. Tiap kali karya lain bertema BLEACH yang bukan manga (film layar lebar, game, merchandise) dibuat, apakah Anda terlibat dalam pembuatannya atau Anda tidak punya waktu?”Kubo: “Aku ingin terlibat. Sayangnya, aku tak punya waktu.”Jo Kaps: “Sejauh yang kami tahu, Anda adalah gamer sejati. Apakah Anda pernah memainkan game BLEACH? Yang mana kesukaan Anda?”Kubo: “Aku main semuanya, tapi aku tak bisa bilang yang mana kesukaanku. Semua game-nya punya nama yang kedengaran mirip, aku tak bisa membedakannya.” (Penonton tertawa)Jo Kaps: “BLEACH punya beberapa Rock Musical, yang sangat keren. Kami tahu Anda pernah melihat salah satunya. Apa perasaan Anda?”Kubo: “Rasanya aneh bagiku. Orang-orang yang ada di panggung adalah campuran dari aktor manusia dan karakter fiksi yang kubuat. Rasanya sangat aneh.”Jo Kaps: “Kalau begitu mari kita bicarakan soal yang terjadi di BLEACH. Pembaca Anda di Jerman ingin tahu apakah Anda akan mengungkap sesuatu tentang Ururu.”Kubo: “Ururu akan tetap jadi misteri. Tapi aku bisa saja beurbah pikiran, kalau mengungkapkan latar belakangnya akan membuat cerita jadi lebih menarik.”Jo Kaps: “Bagaimana dengan Grimmjow? Apa dia akan kembali lagi?”Kubo: “Nasibnya akan terungkap ketika waktunya tiba.” (Penonton mengeluh)Jo Kaps: “Kenapa Kaien dan Ichigo terlihat sangat mirip?”Kubo: “Sedang diceritakan penyebabnya di versi terbitan Jepang saat ini.”Jo Kaps: “Yah, kalau begitu itu artinya kita akan segera tahu. Kenapa Aizen masih hidup?”Kubo: “Dia masih dibutuhkan untuk cerita.”Jo Kaps: “Setelah kematian Kaien, kenapa Ukitake tidak memilih wakil kapten baru untuk sekian lama?”Kubo: “Sentaro maupun Kiyone tak mau mengambil jabatan itu, jadi mereka mengemban tugas wakil kapten bersama-sama sebagai dua orang pemangku kursi ketiga.”Jo Kaps: “Apakah Ichimrau sudah tewas, atau dia, seperti Grimmjow, punya kesempatan untuk kembali?”Kubo: “Dia sudah tewas.” (Penonton mengeluh sangat keras) “Kematiannya adalah keputusan terbaik.”Jo Kaps: “Anda mengenalkan Ginjou Kuugo sebagai shinigami pengganti yang pertama. Kenapa dia yang pertama, bukan Ichigo?”Kubo: “Cara menjadikan manusia sebagai shinigami pengganti sudah diketahui sejak sebelum Rukia menjadikan Ichigo sebagai shinigami pengganti. Bagaimana mungkin Rukia bisa tahu caranya, kalau dia adalah orang pertama yang menjadikan manusia sebagai shinigami pengganti?”Jo Kaps: “Apakah ada cerita yang ingin Anda ceritakan, tapi tidak bisa?”Kubo: “Setiap karakter punya banyak cerita yang tidak kuceritakan, sebagian besar terpaksa kubuang karena tidak cukup waktunya untuk diceritakan. Misalnya, ada cerita tentang apa yang Grimmjow lakukan sebelum Aizen menguasai Hueco Mundo. Aku sudah punya rancangan jelasnya, tapi tak pernah bisa kuceritakan.”Jo Kaps: “Pembaca meminta lebih banyak artbook. Banyak gambar dan karakter baru, tapi tak ada artbook yang menampilkan mereka. Apakah Anda berniat menerbitkan artbook baru?”Kubo: “Editorku sudah memintaku untuk membuatnya, dan mereka cukup sering memintanya. Aku ingin membuat artbook baru, tapi karena masalah waktu, aku belum sempat.”Jo Kaps: “Terima kasih banyak, Kubo-sensei.”Setelah wawancara itu, Kubo-sensei juga menngonfirmasikan kalau Äs Nödt adalah seorang laki-laki, dan julukannya, yang disingkat sebagai “F”, memang kepanjangan dari “The Fear”.
Sumber :
http://bleachindonesia.com/2013/03/19/wawancara-kubo-tite-di-leipzig-book-fair-2013/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar